FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 11-2021

    1976

    Potensi Energi Terbarukan Besar, Presiden: Kalkulasi yang Detail

    Kategori Berita Pemerintahan | adhi004
    Sejumlah pekerja memantau daya output yang dihasilkan oleh turbin di PLTA Sulewana yang dikelola PT Poso Energy di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (1/10/2021). Kementerian ESDM dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) akan menambah kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) nasional sebesar 38 Giga Watt hingga 2035 antara lain dengan pengembangan infrastruktur pembangkit listrik tenaga air. - (antarafoto)

    Jakarta Pusat, Kominfo - Indonesia memiliki kekuatan dan potensi yang besar dalam sektor energi terbarukan. Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa Indonesia memiliki 4.400 sungai yang besar maupun sedang yang dapat digunakan sebagai hydro power.

    Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat pembukaan Indonesia Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ConEx ke-10 tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (22/11/2021).

    “Kita coba dua dulu, saya sampaikan ke Pak Menko, coba dua, Sungai Kayan, Sungai Mamberamo. Sungai Kayan sudah dihitung kira-kira bisa 13.000 megawatt. Mamberamo bisa kira-kira 24.000 megawatt,” ujar Presiden.

    Namun, potensi tersebut juga harus diikuti dengan skenario yang baik untuk masuk ke transisi energi. Menurut Presiden, perlu dipersiapkan peta jalan yang jelas seperti pendanaan maupun investasi.

    “Pertanyaannya, skenarionya seperti apa sekarang kita? Itu yang saya tugaskan kepada Pak Menko Maritim dan Investasi dan juga pada Pak Menteri ESDM, plus Menteri BUMN. Yang konkret-konkret saja, tapi kalkulasinya yang riil, ada itung-itungan angkanya yang riil,” lanjutnya.

    Presiden pun meminta untuk memberi masukan kepada pemerintah agar skenario transisi energi dapat berjalan. Namun, Presiden mengingatkan agar perhitungan dilakukan secara detail.

    “Sehingga tidak hanya, oh ini di Sungai Kayan bisa dibuat hydro power, geotermal di gunung ini bisa. Iya bisa, saya tahu bisa semuanya. Tapi siapa yang menanggung angka yang tadi saya sampaikan,” tambahnya.

    Selain itu, Presiden mengatakan bahwa transisi energi akan dibawa ke dalam pembahasan pada G20 tahun depan di Bali. Kepala Negara berharap dalam G20 nanti pembahasan mengenai skenario transisi energi dapat dibahas secara lebih jelas.

    “Sekali lagi saya minta masukan dan kalkulasi yang detail, angka-angka kenaikannya berapa, gap yang harus dibayar berapa untuk Indonesia saja, kalau ketemu kemudian syukur bisa dirumuskan, “Pak ini dari jurus ini bisa diselesaikan” “Dari sisi ini bisa diselesaikan” itu yang kita harapkan kalau ketemu saya bisa sampaikan nanti di G20 di Bali tahun depan,” tandasnya.

    Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Meteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia Surya Darma.

    Berita Terkait

    Bertemu Tony Blair, Presiden Bahas Investasi Energi dan Percepatan Transformasi Digital

    Dalam keterangannya selepas pertemuan, Menteri Investasi menyebut bahwa pertemuan bersama Tony Blair menghasilkan beberapa kesepakatan penti Selengkapnya

    Pemerintah Siapkan Desa Wisata Topang Pembangunan di IKN

    Sektor pariwisata di IKN mempunya prospek cerah untuk terus berkembang karena turut ditopang oleh daerah-daerah sekitar yang telah mapan sep Selengkapnya

    Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 74 Persen

    Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa pembangunan struktur b Selengkapnya

    Serahkan Bantuan Program Indonesia Pintar, Presiden: Semua Harus Sekolah

    Guna mewujudkan hal tersebut, Presiden mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memberikan bantuan dalam bidang pendidikan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA