FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 05-2022

    533

    Permudah Akses Produk Halal, Pemerintah Perluas Pasar UMKM di Bisnis Ritel

    Kategori Berita Pemerintahan | srii003

    Jakarta Pusat, Kominfo – Dikalangan pengusaha, bisnis ritel (penjualan dalam jumlah satuan/eceran) adalah salah satu metode marketing yang tengah populer. Bahkan usaha di era globalisasi sekarang ini, bisnis ritel tetap dinilai sebagai bisnis paling menjanjikan dan berpotensi mendatangkan keuntungan besar. Untuk itu Wapres berharap rak-rak ritel modern akan semakin dipenuhi produk halal yang tidak hanya berasal dari merek-merek besar, tetapi juga produk-produk halal dari UMKM di seluruh daerah Indonesia.

    “Hari ini kita menyaksikan inisiasi yang baik dari pelaku industri ritel modern dalam mendukung pemasaran produk-produk halal UMKM. Langkah ini semakin memudahkan masyarakat mendapatkan produk yang terjamin kehalalannya,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) saat memberikan sambutannya di acara Halal Industri Event 2022 di Halal Center Indonesia, Thamrin City Lantai 1, Jakarta Pusat, Selasa (24/05/2022).

    Lebih lanjut Wapres menyampaikan, dengan memasuki usaha ritel, diharapkan produk-produk UMKM tersebut akan meluas jangkauannya mulai dari etalase ritel modern sampai ke pasar ekspor. Sehingga dalam jangka panjang, langkah ini dapat membuat produk-produk UMKM semakin “naik kelas”. Untuk itu, Wapres mengimbau agar kerja sama seluruh pihak terkait dapat terus terjalin untuk keberlanjutan upaya ini.

    “Saya berharap jalinan kerja sama yang baik ini dapat terus berlanjut. Saya juga mengapresiasi kontribusi aktif seluruh pihak yang telah saling menopang sehingga keran-keran pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif terus mengalir untuk memakmurkan seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok Indonesia,” imbau Wapres.

    Pada kesempatan yang sama, Wapres pun memberikan dua arahan untuk menegaskan kembali bahwa kelangsungan bisnis ritel UMKM ini menuntut keterlibatan seluruh aktor dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah untuk saling menyangga dan bekerja sama, sebagaimana prinsip saling tolong menolong (ta’awun) dalam Islam.

    Pertama, kesadaran untuk saling menopang antarpemangku kepentingan akan menciptakan solusi-solusi untuk beragam masalah seperti pendanaan riset dan pengembangan, penguasaan inovasi dan teknologi, peningkatan kualitas dan kapasitas SDM, hingga akses pasar,” paparnya.

    Sebab, tambah Wapres, tanpa dukungan riset dan inovasi, kita akan kehilangan peluang besar untuk ekspor produk halal, baik ke negara-negara OKI maupun non-OKI.

    “Selain itu, kolaborasi riset akan mendorong inovasi pada industri produk halal, termasuk untuk memenuhi kebutuhan bahan dan produk substitusi impor,” lanjutnya.

    Yang kedua, Wapres menilai support atau dukungan antara industri besar dan kecil juga merupakan faktor pendukung yang sangat penting. Ia pun mengisahkan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke daerah dimana banyak mengamati UMKM-UMKM yang dapat menembus pasar ekspor dengan saling mendukung satu sama lain dan berinovasi.

    “Saya berharap industri besar dapat mendukung UMKM, diantaranya melalui fasilitasi inkubasi bisnis, pendanaan kreatif, penguatan kapasitas dan literasi, maupun pengintegrasian global halal hub,” pungkas Wapres. 

    Berita Terkait

    Pidato Dies Natalis Ke-60 IPB, Presiden Dorong Inovasi Besar Hadapi Tantangan Krisis Global

    Presiden Joko Widodo juga berpesan kepada semua pihak agar tidak khawatir atau takut dengan banyaknya tantangan global. Selengkapnya

    Presiden: Proyek Food Estate Kolaborasi Kementerian Antisipasi Krisis Pangan

    Menurut Presiden, kolaborasi tersebut juga merupakan satu proses yang tidak dapat terpisahkan. Selengkapnya

    Percepatan Penanganan Kesejahteraan Papua, Pemerintah Bangun Gudang Pangan

    Kelangkaan makanan di Papua yang kondisinya saat ini sudah disuplai setiap hari dan didistribusikan kepada masyarakat secara tepat sasaran. Selengkapnya

    Kirab Budaya Awali Kemeriahan Peringatan HUT Ke-78 RI

    Berbeda dari tahun sebelumnya, kirab budaya kali ini memiliki rute yang lebih panjang dan durasi yang lebih lama. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA