FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 05-2022

    552

    Kemenparekraf Ajak Pelaku Pariwisata Turut Aktif Tanggulangi Bencana

    Kategori Berita Pemerintahan | Viska

    Jakarta Pusat, Kominfo - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak pelaku pariwisata untuk turut mengambil peran aktif dalam menanggulangi bencana demi mewujudkan industri pariwisata yang berkelanjutan.

    Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, dalam pernyataannya, di Jakarta Pusat, Minggu (29/05/2022), menyampaikan pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berkomitmen membangun pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

    "Salah satu opsi menanggulangi bencana adalah pariwisata yang berkelanjutan. Pelaku pariwisata pun berperan penting dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Ini yang harus kita lakukan, bagaimanapun ini kita adalah masyarakat yang hidup di ring of fire," ujar Fajar.

    Fajar mendorong pelaku pariwisata untuk melakukan upaya mitigasi bencana di destinasi wisata. Misalnya, dengan menyiapkan alat-alat yang pengamanan (safety) dalam melaksanakan tanggap darurat ketika terjadi bencana.

    "Maka yang harus disiapkan oleh destinasi pariwisata kita adalah alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan tanggap darurat ketika bencana itu terjadi," ujarnya.

    Kolaborasi pun diperlukan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana dalam mewujudkan rencana manajemen terpadu. Misalnya, dalam pemanfaatkan data dan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk manajemen krisis kepariwisataan agar mampu mengantisipasi dalam menghadapi bencana di Tanah Air.

    "Kita tidak bisa sendiri dalam pencegahan dan menanggulangi bencana. Diperlukan koordinasi erat antar K/L, misalnya dengan BNPB," ujar Fajar. 

    Kemenparekraf telah memiliki kerangka kerja terkait manajemen krisis parekraf mulai dari Fase Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Fase Tanggap Darurat, Fase Pemulihan, dan Fase Normalisasi.

    Fajar melanjutkan, Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang telah dilaksanakan 23-28 Mei 2022 di Bali menjadi momentum untuk mendiskusikan perkembangan dalam Penanggulangan Risiko Bencana (PRB).

    "Dengan momentum adanya GPDRR di Bali ini harus menjadi motivasi bagi kita untuk segera atau menyegerakan kesiapsiagaan kita mulai dari pra sampai pascabencana," ujarnya.

    Berita Terkait

    Bertemu Ulama Pati, Wapres Ingatkan Jaga Persatuan Umat Hadapi Tantangan Pemilu

    Wapres pun mengapresiasi sikap positif ulama dalam menghadapi pemilu, menekankan pentingnya persatuan tanpa terpecah belah. Selengkapnya

    Kepadatan Pelabuhan Penyeberangan Merak Masih Terkendali

    Hari Jumat dan Sabtu diprediksi menjadi puncak pergerakan arus mudik yang pertama di masa libur Natal tahun 2023. Selengkapnya

    Presiden Ajak Semua Pihak Ikut Serta Bangun IKN

    Kepala Negara menuturkan bahwa total anggaran pembangunan IKN mencapai USD33 miliar sehingga tidak mungkin ditanggung oleh pemerintah sendir Selengkapnya

    Presiden Paparkan Upaya Atasi Peningkatan Suhu Dunia di KTT G20 India

    Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa saat ini negara-negara berkembang membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi dan investasi hijau un Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA