FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    16 08-2022

    1532

    Empat Kekuatan untuk Bangun Indonesia yang Inklusif, Berkeadilan, dan Berkelanjutan

    Kategori Berita Pemerintahan | doni003

    Jakarta Pusat, Kominfo - Bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh saat menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Kerja sama antara seluruh elemen bangsa mulai dari masyarakat, tokoh agama, organisasi sosial, TNI-Polri, hingga lembaga-lembaga negara turut mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi dan menghadapi situasi ketidakpastian.

    Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat, Selasa (16/08/2022), menyebut bahwa gotong royong tersebut merupakan salah satu kekuatan besar untuk membangun Indonesia.

    “Kalau kita mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti kita juga pasti mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya dengan baik. Inilah kekuatan pertama kita, untuk membangun Indonesia,” ujar Presiden.

    Kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah. Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia juga menjadi kekuatan besar Indonesia, jika dikelola secara bijak dan berkelanjutan. Presiden menilai, syaratnya adalah harus dihilirkan dan diindustrialisasikan di dalam negeri agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional.

    “Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

    Selanjutnya, Presiden menyebut bahwa kekuatan ketiga yang dimiliki Indonesia adalah bonus demografi. Jumlah penduduk yang sangat besar dan didominasi oleh anak-anak muda usia produktif, serta daya beli masyarakat yang terus meningkat akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional dalam menghadapi kompetisi global.

    Adapun kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Kepala Negara menyebut bahwa Indonesia diterima oleh Rusia dan Ukraina, sebagai jembatan perdamaian. Indonesia juga diterima negara-negara besar, walau geopolitik sedang panas, dan juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global, baik krisis pangan, krisis energi, maupun krisis keuangan.

    “Tahun ini kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, kita juga menjadi ketua negara-negara ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama-kerja sama internasional,” jelasnya.

    Menurut Presiden, kepercayaan besar dari masyarakat internasional juga bisa dirasakan di dalam negeri. Pemerintah terus melakukan reformasi struktural untuk daya saing dan iklim berusaha. Selain itu, ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM juga terus diperbaiki.

    “Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri juga terus tumbuh pesat. Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana saat ini 52 persennya sudah berada di luar Pulau Jawa. Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata menuju pembangunan yang Indonesia sentris,” paparnya.

    “Dengan kekuatan dan peluang besar tersebut, kita mempunyai kesempatan besar untuk membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan,” tandasnya.

    Berita Terkait

    Gandeng Puluhan Mitra Co-Branding Wonderful Indonesia Luncurkan Program ‘Belanja Ekstra Murah’

    Program BERKAH merupakan upaya win-win solution bagi para mitra Co-Branding untuk mempromosikan barang dan jasa kepada masyarakat Indonesia Selengkapnya

    Tingkatkan Produsen Halal Indonesia-Selandia Baru, Wapres Harapkan Kerja Sama Ditindaklanjuti

    Wapres berharap akan ada tindak lanjut antara pengusaha Selandia Baru dengan pengusaha di Indonesia terkait peningkatan kemitraan untuk mena Selengkapnya

    Susun RKP 2025, Pemerintah Fokus Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

    Pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3-5,6 persen. Selain itu pemerintah juga menargetkan penuru Selengkapnya

    Wapres Harapkan Pers Indonesia Jaga Integritas dan Independensi

    Wapres berharap pers Indonesia tetap mampu menjaga integritas dan independensinya. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA