FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    06 05-2024

    211

    Manfaatkan Bonus Demografi, Presiden Tekankan Kesiapan SDM Kesehatan

    Kategori Berita Pemerintahan | doni003

    Jakarta Barat, Kominfo - Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional dalam rangka memaksimalkan potensi bonus demografi Indonesia pada 10-15 tahun mendatang. Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Kita, Jakarta Barat, Senin (06/05/2024).

    “10-15 tahun yang akan datang kita akan mendapatkan yang namanya bonus demografi. Tetapi 68 persen usia produktif itu percuma, akan percuma kalau kesehatannya tidak baik. Oleh sebab itu betul-betul mati-matian, kita harus menyiapkan ini, harus merencanakan ini, harus merombak hal-hal yang kurang, harus kita perbaiki semuanya,” ungkap Presiden.

    Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pengamatannya selama beberapa bulan terakhir berkunjung ke berbagai fasilitas kesehatan di daerah untuk memastikan ketersediaan peralatan medis modern seperti MRI, mammografi, dan cath lab. Namun, Presiden mengakui bahwa tantangan terbesar adalah kekurangan dokter spesialis, terutama di provinsi-provinsi kepulauan.

    “Selalu keluhan di daerah, utamanya di provinsi-provinsi kepulauan selalu adalah dokter spesialis yang tidak ada. Ini menjadi PR besar kita menurut saya, karena rasio dokter berbanding penduduk kita saya juga kaget saya tadi pagi baru baca 0,47 dari 1000,” ungkap Presiden.

    Presiden menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Berdasarkan data yang ada, saat ini Indonesia berada di peringkat 147 dunia dan peringkat 9 di ASEAN terkiat jumlah dokter yang ada.

    “Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya. Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten, kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialis yang tidak ada,” ucap Presiden.

    Guna mengatasi masalah tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan arti penting kolaborasi antara fakultas kedokteran dan rumah sakit. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam laporannya menyebut bahwa saat ini terdapat 24 fakultas kedokteran dan ada 420 rumah sakit di Indonesia.

    “Dua mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yang sebanyak-banyaknya, dengan standar-standar internasional,” tutur Presiden.

    Presiden pun berharap kelengkapan alat-alat kesehatan di rumah sakit atau Puskesmas di berbagai daerah di Indonesia dapat segera terlaksana. Hal tersebut penting agar kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dapat terjamin dan Indonesia dapat melompat menjadi negara maju.

    “Betul-betul semuanya terlaksana dan bonus demografi 68 persen usia produktif tadi betul-betul bermanfaat bagi negara ini untuk melompat maju kita menjadi negara maju dengan GDP ekonomi yang baik, dengan GDP per kapita yang tinggi sesuai dengan yang dimiliki negara-negara maju,” tutup Presiden.

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

    Berita Terkait

    Dorong Penguatan Industri Teknologi Lokal, Presiden Resmikan Indonesia Digital Test House

    Sebagai fasilitas pengujian perangkat berstandar internasional, IDTH adalah yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Dengan investasi Selengkapnya

    Buka Musrenbangnas 2024, Presiden: Sinkronisasikan Program Pembangunan

    Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memastikan rencana pembangunan pusat dan daerah berjalan beriringan. Selengkapnya

    Tangani Pornografi Anak, Pemerintah Akan Bentuk Satgas

    Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemutusan akses terhadap hampir dua juta konten pornografi anak untuk memberantas per Selengkapnya

    Wapres: Optimalkan Program Percepatan Penurunan Stunting!

    Wapres mengingatkan bahwa target tahun ini akan dapat dicapai apabila semua pihak lebih bersungguh-sungguh menjalankan program penurunan stu Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA