FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 11-2023

    453

    Pacu Pengembangan Santripreneurship, Wapres Tekankan Tiga Pesan Strategis

    Kategori Berita Pemerintahan | Viska

    Jakarta Pusar, Kominfo – Lonjakan semangat dan gerakan kewirausahaan (bisnis) di kalangan santri selama satu setengah dekade terakhir, telah menghasilkan generasi baru yang dikenal sebagai santripreneur. Mereka adalah individu yang tidak hanya alim dalam agama, bermoral dalam perilaku, mapan dalam mentalitas, tetapi juga cakap dalam berbisnis dan berdedikasi dalam karya, sehingga mampu menciptakan beragam produk dan inovasi dengan nilai kreativitas, sosial, dan keadaban yang tinggi.

    Menurut Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, kehadiran santripreneur di samping dapat mendukung berbagai kebijakan dan program pemerintah dalam membangun ekonomi nasional, juga berpotensi mendorong kemandirian ekosistem pesantren dan pencapaian kewirausahaan nasional. Oleh sebab itu, untuk memacu pengembangan santripreneurship (kewirausahaan santri), ia menyampaikan tiga pesan strategis kepada para santripreneur.

    “Pertama, tingkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan kewirausahaan syariah. Santripreneur dari kalangan generasi muda agar terus mengembangkan beragam bisnis syariah berbasis digital,” pinta Wapres saat menghadiri acara Santripreneur Award 2023 di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

    Tidak hanya itu, lanjut Wapres, santripreneur juga harus terus meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan beragam kompetensinya agar mampu beradaptasi dengan dinamika dan perubahan tren dunia. Termasuk dengan mengikuti program inkubasi bisnis digital yang diselenggarakan kementerian/lembaga terkait.

    “Saya harap Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bisa memfasilitasi hal ini. Perbanyak program pembelajaran dan pemberdayaan kewirausahaan yang dapat melahirkan santri-santri berjiwa wirausaha, inovatif, mandiri, dan tangguh,” harapnya.

    Kedua, Wapres berpesan kepada para santripreneur agar terus menggali, mengoptimalkan, dan mengembangkan potensi bisnis kewirausahaan baru untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

    “Tingkatkan kontribusi santripreneur dalam memberikan solusi atas permasalahan sosial ekonomi masyarakat,” pesannya.

    Lebih dari itu, sambung Wapres, berbagai bisnis baru yang diciptakan juga diharapkan melibatkan segenap unsur masyarakat di lingkungan pesantren, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung upaya penurunan kemiskinan.

    “Kembangkan potensi wakaf produktif di lingkungan pesantren untuk kemanfaatan yang lebih luas, dan menyokong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” instruksinya.

    Ketiga, Wapres meminta agar para santripreneur terus memperluas jaringan dan memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, guna mendorong pengembangan kemandirian ekonomi pesantren. Sehingga, mereka dapat menjadi bagian dari upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional dan daerah.

    “Tingkatkan sinergi, kolaborasi, dan integrasi beragam program Santripreneur Indonesia dengan Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNEKS) di tingkat pusat, dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di tingkat daerah,” pungkasnya.

    Berita Terkait

    Kunjungan Paus Fransiskus Akan Disiarkan TVRI dan Kanal Lain

    Panitia Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta menjelaskan semua persiapan dari berbagai divisi telah dilakukan. Selengkapnya

    Pemerintah Siapkan Tiga Skema Pemindahan ASN ke IKN

    Untuk mendukung kinerja pemerintah di IKN, alokasi SDM ASN ke IKN dilakukan dalam tiga cara. Selengkapnya

    PDNS Rentan Diretas, Wapres Tekankan Situasi Harus Segera Dipulihkan

    Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menyarankan agar langkah pertama adalah memulihkan kondisi sebelum mencari tahu penyebabnya. Selengkapnya

    Wapres Tekankan Tiga Strategi Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah

    Wapres menekankan tiga strategi untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Papua Barat Daya. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA