Presiden Soroti Potensi Besar Ekonomi Hijau Indonesia
Dalam upaya meningkatkan produksi kelapa, Presiden Joko Widodo menyoroti kualitas bibit, pemeliharaan, dan metode panen sebagai faktor kunci Selengkapnya
Banten, Kominfo — Ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu penyokong kestabilan perekonomian masyarakat Indonesia. Aktivitas seperti pemanfaatan dana sosial syariah untuk mendukung kemandirian ekonomi umat, dan berbagai solusi lainnya hadir untuk mengatasi masalah di tengah-tengah masyarakat dengan mengutamakan prinsip syariah.
Kendati demikian, beberapa orang masih enggan atau merasa takut untuk melakukan kegiatan perekonomian. Padahal, sejatinya ekonomi syariah dibangun untuk mendorong dan memberdayakan masyarakat. Hal ini dikarenakan dewasa ini, umat Islam cenderung tertinggal di bidang ekonomi.
“Boleh jadi, ini akibat daripada salah memahami ajaran agama karena menganggap dunia itu tidak penting, yang penting itu akhirat. Itu mungkin salah, seperti itu,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada acara Silaturahmi Idul Fitri 1445 H Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Banten dan Peluncuran Batik Motif Tanara, di Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, Sabtu (04/05/2024).
Berdasarkan pemikiran tersebut, Wapres mengungkapkan, ada dua hadits yang menjadi sebab orang-orang takut untuk melakukan kegiatan ekonomi. Pertama, hadis yang menerangkan bahwa barang siapa yang mencintai hal-hal duniawi, maka urusan dunianya akan terancam.
“Siapa yang mencintai dunianya, membahyakan akhiratnya. Kalau cinta dunia, akhiratnya bahaya, jadi orang takut,” ujar Wapres.
Adapun yang kedua, sebuah hadis menyebutkan, mencintai dunia adalah biang atau sumber dari segala kesalahan.
Dalam kaitannya dengan dua hadis di atas, Wapres menuturkan, menurut Syekh Nawawi yang dimaksud dengan cinta dunia yang membahayakan dan menjadi sumber kesalahan adalah ketika seseorang terbawa ke dalam hal-hal yang dilarang oleh Allah.
“Yang dimaksud cinta membahayakan dan sumber kesalahan adalah yang membawa kepada tindakan-tindakan, perbuatan-perbuatan yang dilarang [oleh Allah], atau menyia-nyiakan, perintah-perintah [Allah] diabaikan, itu yang dimaksud tadi,” jelas Wapres.
Apabila kecintaan manusia kepada dunia sewajarnya, kata Wapres, maka hal tersebut adalah manusiawi. Selama manusia tidak melakukan penyimpangan dan patuh pada Allah, cinta kepada dunia adalah hal yang wajar dan pada dasarnya sudah menjadi watak manusia.
“Memang, yang dikhawatirkan itu orang mencari dunia, tidak tahu halal-haram, mencari dunia, kemudian lupa salat, mencari dunia, enggak sempat mengaji,” paparnya.
Turut hadir dalam acara ini antara lain, Ketua KDEKS Provinsi Banten, Siti Ma’rifah dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar.
Sementara, Wapres didampingi oleh Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono, Staf Khusus Masduki Baidlowi, Zumrotul Mukafa, Imam Azis, Arif Marbun, dan Tim Ahli Farhat Brachma.
Dalam upaya meningkatkan produksi kelapa, Presiden Joko Widodo menyoroti kualitas bibit, pemeliharaan, dan metode panen sebagai faktor kunci Selengkapnya
Wapres mengingatkan, dalam mengelola dana wakaf, BWI harus terus mengedepankan azas keamanan. Selengkapnya
Ketiga sikap tersebut dapat dimiliki melalui kemampuan analisis yang tajam, pemanfaatan inovasi dan teknologi informasi, serta komitmen pada Selengkapnya
Saat ini sudah lebih dari 2,1 juta situs judi online yang telah ditutup oleh pemerintah. Selengkapnya