FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    05 07-2024

    180

    Presiden Sebut Potensi IKN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian bagi Daerah Sekitar

    Kategori Berita Pemerintahan | Yusuf

    Bantaeng, Kominfo - Seiring dengan perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan, potensi ekonomi sektor pertanian di daerah sekitarnya diperkirakan akan meningkat signifikan. Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Selatan, Presiden Joko Widodo menyoroti permintaan masa depan dari IKN sebagai peluang menjanjikan bagi petani lokal dan produsen pertanian.

    “Nanti kan ada demand, ada permintaan dari pasar baru yang namanya IKN tentu saja kalau ada kelebihan produksi beras di sini bisa dikirim ke IKN,” ujar Presiden usai meninjau program pompanisasi di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (05/07/2024).

    Kehadiran IKN juga diprediksi akan meningkatkan permintaan untuk produk pertanian seperti beras, sayuran, dan bawang, yang dapat dengan mudah dipasok dari surplus yang diproduksi di daerah sekitar. Sebagai contoh, Presiden mencatat bahwa jika ada kelebihan produksi bawang, yang saat ini dijual dengan harga yang menguntungkan, ini bisa dengan mudah ditransfer untuk memenuhi kebutuhan IKN.

    “Ada kelebihan produksi sayur di sini bisa ditarik ke IKN, ada bawang merah tadi yang juga harganya baik sangat baik 30 ribu (per kg) bisa ditarik ke IKN,” lanjutnya.

    Selanjutnya, Presiden Widodo menekankan peran strategis IKN dalam mendorong gelombang baru pertumbuhan ekonomi yang berpusat pada prinsip keberlanjutan. Perspektif ini sejalan dengan visi yang lebih luas untuk menjadikan IKN sebagai model pembangunan kota berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.

    “Saya kira IKN akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru dan kita ingin juga terjadi transformasi ekonomi terutama yang berkaitan dengan ekonomi hijau,” jelasnya.

    Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengunjungi Kabupaten Bulukumba dan mengecek harga bahan-bahan pokok di pasar setempat. Presiden mengapresiasi produktivitas pertanian di Sulawesi Selatan yang tercermin dari harga sejumlah komoditas yang dijual lebih murah dibandingkan di Pulau Jawa.

    “Tadi saya lihat bawang merah 30 ribu, cabai 30 ribu, dan yang lain-lainnya semuanya lebih murah dari yang di Jawa. Setelah saya tanya, ternyata di sini ada produksi sendiri di Sulawesi Selatan, ini sangat bagus,” ungkapnya.

    Berita Terkait

    Wapres Tekankan Tiga Strategi Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah

    Wapres menekankan tiga strategi untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Papua Barat Daya. Selengkapnya

    Presiden Terima Delegasi Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia di Istana Merdeka

    Pertemuan tersebut membahas kemitraan Indonesia dan Norwegia dalam mengatasi perubahan iklim, salah satunya untuk mencapai target Forestry a Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Komitmen Indonesia pada Kemandirian Ekonomi dalam Peringatan Harlah Pancasila 2024

    Presiden menegaskan kembali komitmen Indonesia pada politik bebas aktif dan pada perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina serta perdamaian du Selengkapnya

    Wapres Minta Pekan Ekonomi dan Keuangan Syariah Menjadi Agenda Nasional

    Wapres menyampaikan apresiasinya kepada KNEKS, Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, dan seluruh pihak yang telah mendukung pe Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA