- Siaran Pers
- 02-01-2024
Siaran Pers No. 01/HM/KOMINFO/01/2024 tentang Putus Akses Lebih dari 800 Ribu Konten, Gerak Cepat Menteri Budi Arie Berantas Judi Online
- Dibaca 8260 Kali
Pemikiran-pemikiran baru, cara-cara baru, bagaimana melayani masyarakat? Bagaimana melayani pelanggan? Bagaimana melayani konstituen?Harus senantiasa dicari cara yang lebih efisien. Cara yang lebih murah dengan hasil yang lebih efektif sehingga biaya akan semakin murah untuk tugas yang sama.
Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melalui tayangan video. Kala itu, Menteri Rudiantara menyapa secara visual seluruh sivitas Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) yang hadir dalam Malam Apresiasi Innovations of Frequency and Standardization Festival (IFaS-Fest) 2019 di Pullman Ciawi Vimala Hills Resort & Convention, Bogor, Kamis (03/09/2019).
Menteri Kominfo yang menggunakan busana putih bernuansa Papua meyakini penyelenggaraan IFaS-Fest 2019 dapat memicu pemikiran serta inovasi baru yang applicable sekaligus dapat diterapkan di lingkungan Ditjen SDPPI. “Memang, saat ini hanya berlaku di keluarga SDPPI tapi suatu saat kita harus membuka diri, tidak hanya keluarga SDPPI atau keluarga Kominfo tetapi siapapun bisa berkontribusi,” tegasnya.
Dalam ajang IFaS-Fest 2019 bertajuk “Go Branding” itu, Menteri Rudiantara juga mengapresiasi setiap karya yang dihasilkan sivitas SDPPI. "Walaupun mungkin karya itu hanya berlaku di lingkungan SDPPI. Namun demikian, siapa pun bisa berkontribusi memberikan manfaat," ungkapnya.
Bahkan, Menteri Kominfo mengharapkan setiap sivitas yang telah menghasilkan karya, baik yang menang atau belum untuk selalu bersemangat dalam berkarya dan mengembangkan terobosan baru berupa inovasi layanan kepada masyarakat. "Bagi yang belum menang, ini hanya soal waktu. Tergantung kita semua,” pungkasnya.
Menyambung penjelasan Menteri Kominfo Rudiantara, Direktur Jenderal SDPPI Kementerian Kominfo, Ismail menyatakan saat ini jajarannya sedang merencanakan langkah yang besar untuk melakukan transformasi digital. Salah satunya dengan mendorong karya terobosan baru yang bisa dimanfaatkan di tingkat tim kerja, satuan kerja, hingga unit kerja Ditjen SDPPI.
"Sehingga dapat menjadi unit kerja yang siap untuk menghadapi reformasi atau perubahan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia yang demikian cepat," ungkapnya menyebut target perubahan Ditjen SDPPI.
Menurut Dirjen Ismail, ada empat tantangan bagi Ditjen SDPPI agar bisa menjadi unit kerja yang siap menghadapi reformasi TIK di Indonesia. "Pertama di bidang manajerial, dimana Ditjen SDPPI menerapkan sistem papperless dengan suatu aplikasi yang terpadu, terintegrasidan tanpa tanda tangan lagi. Kita sudah merancang berbagai macam aplikasi yang nantinya membuat SDPPI ini mengalir seluruh datanya,” jelas Dirjen SDPPI.
Mengenai tahapan kedua, Dirjen SDPPI menyatakan saat ini sudah diterapkan transformasi digital dalam pengambilan keputusan. "Sejak perencanaan sampai evaluasi anggaran berdasarkan data, bukan hanya sekadar perkiraan. Ini suatu proses yang terus berlanjut dan pengambilan keputusan pimpinan di SDPPI bukan lagi dengan perkiraan, perasaan, intuisi dan sebagainya,” papar Dirjen Ismail.
Hal ketiga yang tengah dilakukan oleh Ditjen SDPPI menurut Ismail, berkaitan dengan upaya melakukan integrasi layanan. Pasalnya secara teknis Ditjen SDPPI memiliki dua fungsi besar yakni manajemen spektrum frekuensi dan perangkat yang saling terkait. “Dibutuhkan satu kesatuan proses dengan berbagai tools,” tuturnya.
Adapun ke empat, mengenai penataan manajemen sumberdaya manusia, Dirjen Ismail menyatakan akan membangun knowledge base dalam satu platform online. Hal itu dilakukan agar setiap sivitas Ditjen SDPPI di pusat sampai ke daerah bisa mengakses secara online. “Semua ini butuh dukungan. Kami ingin kita memiliki satu spirit sama untuk mampu,” tandasnya.
Apresiasi Karya Terobosan Baru
Malam apresasi karya IFaS-Fest 2019 atau Appreciation Night seolah menjadi momentum yang ditunggu sivitas Ditjen SDPPI. Dibuka dengan penampilan masa depan Ditjen SDPPI, yaitu puluhan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang meneriakkan semangat untuk kemajuan Ditjen SDPPI. Lebih kurang 15 menit, seluruh peserta IFaST Fest 2019 larut dalam yel-yel semangat: "...Kami yang terhebat... pesaing yang lain... pasti lewat...,” teriak puluhan "warga baru" Ditjen SDPPI itu.
Usai lantunan lagu semangat, acara diisi dengan paparan tiga makers remaja, kreator muda dunia Internet of Things (IoT). Bergabung dalam kelompok Elco Thunder, ketiga remaja mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya memenangi IoT Creator Making 2019. Alat temuannya bernama X-Shrimp. Menggunakan teknologi IoT, perangkat itu dapat digunakan untuk memantau kualitas air tambak udang. Petani pengguna X-Shrimp dapat terbantu ketika beternak undang bahkan bisa menghemat biaya usaha.
Selanjutnya pembawa acara membacakan berbagai nominasi penghargaan. Tahun ini, total sebanyak 470 karya masuk dalam kontes IFaS-Fest 2019. Jumlah itu lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. "Penjurian tidak hanya melibatkan internal SDPPI, melainkan unit kerja dari satuan kerja lainnya juga turut berpartisipasi untuk sama-sama membantu menilai karya-karya tersebut," ujar Sekretaris Ditjen SDPPI R. Susanto menjelaskan proses penjurian karya terbaik sivitas Ditjen SDPPI.
Satu per satu penerima penghargaan diumumkan. Diawali dengan pemberian penghargaan SDPPI Creator. Award ini diberikan untuk meningkatkan kreativitas pegawai Ditjen SDPPI dalam mem-branding kerja SDPPI melalui infografis, video dan foto. Dengan tema lomba “Bekerja Untuk Negeri” terdapat empat kategori yang dilombakan yaitu video story, photo shoot, photo series, dan infographic. Dalam kategori ini tercatat 20 orang finalis dari berbagai satuan kerja di lingkungan Ditjen SDPPI.
Penghargaan berikutnya SDPPI Idea, yang terdiri dari dua kategori. Pertama, Group Project dengan tema pilihan tema branding issue, capacity building, dan substansi satuan kerja. Peserta kategori itu mengajukan proposal yang akan ditindaklanjuti sebagai program kerja Ditjen SDPPI. "Lomba ini merupakan inovasi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Ditjen SDPPI untuk menyampaikan ide dan karya inovasi, serta untuk mendapatkan model atau usulan, ide dan karya inovasi yang memberikan manfaat bagi SDPPI, negara dan bangsa Indonesia," tutur Kepala Bagian Perencanaan dan Program Sesditjen SDPPI, Aryo Pamoragung.
Mengenai kategori kedua SDPPI Idea, Aryo Pamoragung menyebutnya sebagai My Simple Thought. "Pilihan tema inovasi pelayanan publik dan inovasi pelayanan perkantoran. Tercatat 10 finalis perorangan dan kelompok turut berkompetisi memperebutkan penghargaan ini," jelasnya.
Penghargaan terkahir yang diberikan untuk inovasi sivitas Ditjen SDPPI adalah SDPPI Choice Award. Penghargaan itu ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada unit kerja berprestasi dalam tertib administrasi. "Kategori yang dilombakan UPT dengan administrasi terbaik, UPT dengan monitoring dan penertiban terbaik, UPT dengan pelayanan publik terbaik, dan UPT dengan best looking office," pungkas Aryo Pamoragung. (hm.ys)
Daftar Pemenang IFasT-Fest 2019
Lomba | Kriteria | Nama | Judul Karya | Unit Kerja | |
SDPPI Creator | Photo Shoot | 1 | Edi Mulyadi | Fullday Work | Ternate |
2 | Emanuel Fernandez | Kenalkan Frekuensi ke Generasi Z | Kupang | ||
3 | Andi Nurhikmah Ali | Senja di Batas Negeri | Merauke | ||
Photo Series | 1 | Gusrian Antoni | Srikandi Penjaga Frekuensi | Padang | |
2 | Bambang Widjanarko | Observasi di Ketinggian Bungo | UPT Jambi | ||
3 | Hatopan Panjaitan | Mobile Becak Monitoring (Selat Panjang_Kep. Meranti) | UPT Pekanbaru | ||
Infographic | 1 | Mukti Rinaldy | Alur Penanganan Gangguan Frekuensi Radio | UPT Merauke | |
2 | Ikbal Mawaldi | Spectraweb | UPT Pontianak | ||
3 | Budi Ramdhani | Tugas Sarpel Balmon | UPT Lampung | ||
Video Story | 1 | Herlin Kurnia Wulandari | Sang Penjaga | UPT Mataram | |
2 | Sunardi | My Hero My Guardian | UPT Gorontalo | ||
3 | Nur Aswin Syah | Srikandi Pengendali Frekuensi | UPT Makassar | ||
SDPPI Choice Award | Administrasi Terbaik | 1 | Balmon SFR Kelas I Surabaya | ||
2 | Balmon SFR Kelas II Banjarmasin | ||||
3 | Balmon SFR Kelas II Pontianak | ||||
Montib Terbaik | 1 | Balmon SFR Kelas I Makassar | |||
2 | Balmon SFR Kelas I Denpasar | ||||
3 | Loka Monitor SFR Pangkal Pinang | ||||
Pelayanan Publik terbaik | 1 | Balmon SFR Kelas I Semarang | |||
2 | Balmon SFR Kelas II Mataram | ||||
3 | Balmon SFR Kelas II Lampung | ||||
Best Looking Office | 1 | Balmon SFR Kelas II Batam | |||
2 | Balmon SFR Kelas I Surabaya | ||||
3 | Balmon SFR Kelas I Bandung | ||||
SDPPI Idea | Group Project | 1 | Ketut Adi Suryawan | Sistem Monitoring Pita Frekuensi Radio 5 GHz Memanfaatkan Stasiun Monitoring SMFR dan Perangkat Radio Wireless-LAN Acces Point | Balmon SFR Kelas I Denpasar |
Gede Eka Cahyadi | |||||
Gede Utama Laksana | |||||
2 | Oki Suryowahono | Penggunaan Big Data Analytic untuk Optimalisasi Spektrum Frekuensi Radio pada Layanan Seluler | Direktorat Penataan | ||
Eri Irawan | |||||
3 | Hamzah | Membangun Employee Engagement Melejitkan Kinerja Organisasi | Balmon SFR Kelas I Surabaya | ||
Chairunisyah | |||||
My Simple Tought | 1 | Justian Nurdiansyah | SiRavi (Sistem informasi radio dan televisi) Inovasi Fleksibilitas Pengaksesan Data Frekuensi Radio dan Televisi Berbasis Aplikasi Android | Balmon SFR Kelas II Bandung | |
2 | Muayyanah | Kendaraan MON–DF Women Friendly Untuk Penanganan Gangguan Frekuensi Radio di Kota Banjarmasin | Balmon SFR Kelas II Banjarmasin | ||
3 | Ahmad Saufi | Implementasi SiPantib (Aplikasi Basis Data Kegiatan Seksi Pemantauan dan Penertiban) sebagai Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Ditjen SDPPI | Balmon SFR Kelas I Pekanbaru |