FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    08 04-2022

    1657

    Digitalisasi Madrasah, Menag dan Menkominfo Luncurkan Platform Mandiri Belajar

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Menag Yaqul Cholil Qoumas dalam acara Launching Platform Mandiri Belajar dan Multimedia Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah, di Jakarta Pusat, Jumat (08/04/2022). - (kemenag)

    Jakarta Pusat, Kominfo - Kementerian Agama bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan aplikasi pembelajaran digital yang diberi nama Platform Mandiri Belajar.

    Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kehadiran Platform Mandiri Belajar ini ditujukan sebagai upaya Kementerian Agama dalam melayani siswa madrasah agar bisa mengakses pendidikan yang mudah dijangkau. 

    "Semoga platform ini dapat menjawab kebutuhan belajar siswa dalam mengasah kompetensi dirinya melalui pembelajaran yang bermakna di setiap satuan pendidikan madrasah," kata Menag dalam acara Launching Platform Mandiri Belajar dan Multimedia Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah, di Jakarta Pusat, Jumat (08/04/2022).

    Menag Yaqut menjelaskan, madrasah sebagai salah satu entitas pendidikan di Indonesia, selalu mengoptimalkan diri dalam mewujudkan transformasi layanan untuk semua, dari Sabang sampai Merauke. 

    "Apa pun dan di mana pun kondisinya, siswa madrasah adalah sasaran penting bagi kami untuk bisa dilayani dengan pendidikan yang berkualitas. Mereka harus bisa terlayani dengan maksimal," ujarnya.

    Menag Yaqut juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenkominfo yang telah berkolaborasi dengan tim Dirjen Pendidikan Islam kurang lebih dua tahun untuk menyiapkan Platform Mandiri Belajar.

    "Semoga kerjasama yang baik ini bisa terus terjalin untuk keperluan-keperluan yang lebih penting lainnya," ungkapnya.

    Menteri Kominfo, Johnny Gerard Plate menjelaskan, Platform Mandiri Belajar adalah suatu upaya konkrit transformasi pendidikan berbasis digital di Indonesia, untuk menunjang pendidikan madrasah di bawah naungan Kementerian Agama.

    Kemenkominfo dari sisi informatika akan memberikan dukungan, pendampingan, dan bimbingan teknis informasi dan teknologi yang diperlukan dalam penyelenggaraan penggunaan aplikasi dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan nanti. Dan secara khusus menyediakan fasilitas dan storage dari pusat data demi pelaksanaan pembelajaran pada madrasah,"  jelasnya.

    Menkominfo Jhonny  menjelaskan, bahwa saat ini pemerintah sedang melaksanakan akselerasi transformasi digital nasional yang fokus pada empat sektor strategis, yaitu: infrastruktur digital, masyarakat digital, pemerintahan digital, dan ekonomi digital. 

    "Kerja sama yang dilakukan saat ini merupakan perwujudan nyata dalam upaya melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah serta memiliki kemampuan dan kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman," tutupnya.

    Hadir dalam acara ini, Sekjen Kemenag Nizar Ali, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo yang diwakili oleh Slamet Santoso, Markaz Buhutz At Tawasluhi wal Ma'rifi Arab Saudi Prof. Dr. Yaya Mahmud bin Juned, Direktur Center for Dialogue and Civilization Asharq Dr. Moh Anas, serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Eny Retno Yaqut.

    Berita Terkait

    Digitalisasi Izin Event, Buka Peluang Lapangan Kerja

    Penyelenggaraan event yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu pengungkit perekonomian. Apalagi, sektor ekonomi kr Selengkapnya

    Digitalisasi Permudah Masyarakat Akses Berbagai Layanan Publik

    Digitalisasi memudahkan proses monitoring pelayanan di kabupaten dan kota. Selain itu, juga akan menjadi pendorong koordinasi dan masukan pe Selengkapnya

    Digitalisasi MPP Jadi Gerbang Investasi dan Peningkatan Ekonomi

    Digitalisasi penting dalam proses pemerintahan, termasuk pelayanan. Nantinya, pelayanan publik akan bergerak ke arah digital. Termasuk MPP y Selengkapnya

    Digitalisasi Jadi Kunci, Tapi Jangan Berlomba Bikin Aplikasi Baru

    SPBE bukan berarti semua instansi pemerintah berlomba membikin aplikasi. Saat ini ada sekitar 27.000 aplikasi layanan dari pusat sampai daer Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA