FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 08-2024

    117

    Kominfo Simulasikan Early Warning System Penyiaran Digital

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Yogyakarta, Kominfo – Pemerintah terus mengoptimalkan kanal penyiaran digital dalam untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Guna memastikan kesiapan kanal siaran digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Sosialisasi dan Simulasi Early Warning System (EWS) Penyiaran Digital. 

    Direktur Pengembangan Pita Lebar Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Marvel Parsaoran Situmorang menjelaskan uji coba ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan komitmen pemerintah pasca Analog Switch Off (ASO).

    “Salah satu fitur unggulan dari TV digital adalah kemampuan untuk menerima EWS. Saat ini, kami sedang menguji beberapa aspek teknis dan non-teknis, termasuk literasi masyarakat terhadap penggunaan TV digital. Hal ini sangat penting karena sistem EWS bergantung pada keakuratan data yang dimasukkan oleh pengguna, terutama kode pos," jelasnya dalam Sosialisasi dan Simulasi EWS Penyiaran Digital di Stasiun TVRI Yogyakarta, Kamis (29/08/2024). 

    Menurut Direktur Marvel Situmorang, sosialisasi dan simulasi teknis melibatkan 13 penyelenggara Multipleksing (MUX) di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan yang rawan bencana. 

    "Kita sudah melakukan uji coba beberapa kali, dan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memperluas sistem ini. Kami berharap sistem EWS yang terintegrasi dengan TV digital ini dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Dalam simulasi ini, masyarakat akan menerima peringatan dini bencana melalui perangkat Set-Top Box (STB) yang telah tersertifikasi dan memiliki fitur EWS. 

    "Kami mendorong masyarakat untuk memastikan STB yang mereka gunakan sudah tersertifikasi dan memiliki fitur EWS. Hal ini penting untuk memastikan bahwa informasi peringatan dini dapat diterima dengan baik dan tepat waktu," tutur Direktur Pengembangan Pita Lebar Ditjen PPI Kementerian Kominfo.

    Dalam beberapa bulan ke depan, Kementerian Kominfo akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memasukkan kode pos yang benar ke dalam STB, serta penggunaan perangkat yang tersertifikasi. 

    "Ini adalah bagian dari persiapan sebelum sistem ini diluncurkan secara nasional, dan kami berharap masyarakat dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi potensi bencana," tandas Direktur Marvel Situmorang.

    Agar bisa menerima diseminasi informasi EWS melalui TV digital, masyarakat harus memiliki STB yang bersertifikasi atau bukan dari pasar gelap (Black Market). 

    "Kominfo tidak bisa memastikan perangkat yang tidak tersertifikasi memiliki fitur EWS, sehingga penting bagi masyarakat untuk menggunakan perangkat yang sesuai standar," tegas Direktur Pengembangan Pita Lebar Ditjen PPI Kementerian Kominfo.

    Kepala Stasiun TVRI Yogyakarta, Anto Suryanto menyampaikan dukungan dan komitmen mendukung sosialisasi dan simulasi. 

    "TVRI memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat. Kami berharap SOP yang sudah disiapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama dalam situasi darurat,” ungkapnya.

    Sesuai Keputusan Menteri Kominfo Nomor 288 Tahun 2024, pelaksanaan EWS melalui penyiaran digital ini merupakan diseminasi informasi secara luas kepada masyarakat, baik melalui TV digital maupun sistem seluler seperti SMS Blast yang telah berjalan melalui kerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

    Uji coba sosialisasi dan simulasi EWS ini diharapkan dapat menjadi model dalam penyebaran informasi peringatan dini yang lebih efektif dan tepat sasaran, sehingga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dapat lebih terjamin.


    Berita Terkait

    Perkuat Akses Disabilitas, Kominfo Siapkan Aturan Layanan KIP Digital

    Penyusunan aturan ini merupakan upaya melibatkan semua pihak dan memberikan kesempatan yang sama untuk mengakses semua konten digital yang a Selengkapnya

    Tambah 30 Orang PPNS, Kominfo Tingkatkan Wasdal Penggunaan SFR

    Penambahan personel memiliki arti penting dalam pengawasan dan pengendalian (wasdal) penggunaan spektrum frekuensi radio (SFR). Selengkapnya

    Kominfo Antisipasi Gangguan SFR Saat Mudik Lebaran di Bali

    Pemantauan dan pengawasan dilakukan secara intensif di sejumlah titik monitor strategis yang menjadi rute utama lalu lintas masyarakat dan p Selengkapnya

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA