FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 05-2024

    282

    Presiden Buka High Level Meeting KTT World Water Forum Ke-10, Tekankan Solidaritas Global dalam Tata Kelola Air

    Kategori Berita Pemerintahan | Yusuf

    Badung, Kominfo - Presiden Joko Widodo membuka Sesi Pertemuan Tingkat Tinggi atau High Level Meeting Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 dengan menekankan urgensi kolaborasi global dalam mengelola sumber daya air untuk menghadapi tantangan yang makin kompleks di masa depan. Dalam sambutannya, Presiden menggambarkan air sebagai “the next oil”, menyoroti pentingnya air untuk keberlanjutan ekonomi dan ekologi global.

    “Bank Dunia memperkirakan, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen hingga tahun 2050,” ungkap Presiden di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (20/05/2024).

    “Kelangkaan air juga dapat memicu perang serta bisa menjadi sumber bencana. ’Too much water’ maupun ’too little water’, keduanya dapat menjadi masalah dunia,” lanjutnya.

    Dalam forum tersebut, Presiden Joko Widodo memaparkan upaya Indonesia dalam memperkuat infrastruktur airnya selama dekade terakhir, termasuk pembangunan 42 bendungan, 1,18 juta hektare irigasi, 2.156 kilometer pengendali banjir dan pengaman pantai, serta merehabilitasi 4,3 juta hektare jaringan irigasi.

    “Air juga kami manfaatkan untuk membangun PLTS Terapung Waduk Cirata sebagai PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa Forum Air Sedunia ke-10 ini sangat strategis untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mendorong tiga hal secara konsisten, yakni meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas, berdayakan hydro-diplomacy yang konkret dan inovatif, serta memperkuat kepemimpinan politik dalam kerja sama internasional terkait air.

    Indonesia juga mengusulkan empat inisiatif baru dalam forum ini, yakni penetapan World Lake Day, pendirian Center of Excellence di Asia Pasifik untuk ketahanan air dan iklim, tata kelola air berkelanjutan di negara pulau kecil, dan penggalangan proyek-proyek air. Inisiatif-inisiatif tersebut menunjukkan komitmen Indonesia dalam memimpin upaya global dalam tata kelola air yang berkelanjutan.

    Acara ini dihadiri oleh para pemimpin negara, pimpinan organisasi internasional, dan delegasi dari berbagai negara, menandai pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan pengelolaan sumber daya air di masa depan. Presiden Joko Widodo menutup sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air.

    “Air bukan sekedar produk alam, tapi merupakan produk kolaborasi yang mempersatukan kita sehingga butuh upaya bersama untuk menjaganya,” tandasnya.

    Berita Terkait

    Presiden Tegaskan Arti Penting Bangun Sinergi Nasional

    Pertemuan juga membahas rangkaian acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI pada tahun ini. Selengkapnya

    Presiden Ajak Pemimpin Delegasi World Water Forum Kunjungi Tahura Ngurah Rai

    Dengan kapasitas terbaik untuk menghasilkan 6 juta bibit mangrove setiap tahunnya, “Bali Mangrove Nursery” adalah pernyataan komitmen In Selengkapnya

    Buka World Water Forum Ke-10 di Bali, Presiden Serukan Kolaborasi Global

    Presiden Joko Widodo mengingatkan tentang pentingnya pengelolaan air yang efektif di tengah proyeksi kekeringan yang akan mempengaruhi 500 j Selengkapnya

    Presiden: Perkuat Sistem Pencegahan Korupsi Berbasis Teknologi di Tanah Air

    Presiden menekankan pentingnya mengevaluasi secara menyeluruh upaya pemberantasan korupsi. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA