Daftar Jadi Penerima Bansos PKH Lewat Telegram? Awas Hoaks!
Hasil penelusuran fakta Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta bahwa unggahan tersebut adalah tidak benar atau hoaks Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar konten video di platform YouTube berisikan klaim Provinsi Bali dan Kabupaten Banyuwangi hancur lebur akibat gempa. Konon, video yang diunggah pada 15 Agustus 2024 itu berjudul "BALI & BANYUWANGI HANCUR LEBUR!! WARGA KAGET SEKAMPUNG MENDADAK BERHAMBURAN, GEMPA JEMBRANA".
Faktanya, klaim pada unggahan video tersebut tidak benar. Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari turnbackhoax.id. Ternyata, narator hanya membacakan sebuah artikel yang diunggah dalam antaranews.com berjudul “Gempa 5,0 magnitudo guncang Jembrana Bali dan Banyuwangi Jawa Timur”.
Artikel tersebut tidak menjelaskan Provinsi Bali dan Kabupaten Banyuwangi hancur lebur akibat diterjang gempa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Adapun pusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 15 kilometer atau berjarak 156 kilometer dari arah Barat Daya Kabupaten Jembrana. BMKG melaporkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun masyarakat diimbau waspada seraya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisis peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.
Berikut laporan harian isu hoaks, dan disinformasi yang telah didentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Minggu (18/08/2024):
Hasil penelusuran fakta Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta bahwa unggahan tersebut adalah tidak benar atau hoaks Selengkapnya
Faktanya, klaim dalam unggahan video tersebut tidak benar. Selengkapnya
Membasuh wajah dari tanaman pacing yang direndam tidak dapat menyembuhkan mata minus. Salah satu pengobatan lain untuk menyembuhkan mata mi Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari situs resmi Badan Pengawasan Obat dan Makanan ternyata Selengkapnya