FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    11 07-2024

    366

    Ancaman Makin Kompleks, Wapres Minta Aparat TNI-Polri ‘Melek’ Teknologi

    Kategori Berita Pemerintahan | Yusuf

    Jakarta Selatan, Kominfo – Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini, ancaman keamanan dan pertahanan yang dihadapi negara semakin kompleks. Terbaru, kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN) mengingatkan betapa pentingnya peningkatan keamanan siber nasional.

    Oleh karena itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta jajaran TNI dan Polri sebagai lembaga penegak hukum serta penjaga keamanan masyarakat dan bangsa agar terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang teknologi.

    “Masyarakat saat ini sangat membutuhkan jaminan keamanan dari personel yang ‘melek’ teknologi dan responsif saat dibutuhkan,” kata Wapres saat memberikan Pembekalan kepada Calon Perwira Remaja TNI-Polri 2024 di Balai Sudirman Jakarta, Jl. Dr. Saharjo No. 268, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/07/2024).

    Lebih lanjut, Wapres mengungkapkan bahwa kejahatan saat ini telah menggunakan teknologi informasi yang semakin mudah diakses masyarakat. Imbasnya, marak kasus judi online, penipuan perbankan, bahkan hingga jaringan perdagangan manusia melalui media sosial.

    “Bukan hanya kasus kriminal, bahkan ancaman keamanan pun sudah sampai pada kedaulatan siber kita,” ujar Wapres mengingatkan.

    Wapres pun mencontohkan, berkali-kali data penting negara berhasil diretas hacker. Menurutnya, kondisi ini perlu penanganan segera yang tepat sasaran oleh berbagai pihak terkait, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

    “Kementerian/lembaga, pegawai pemerintahan, anggota TNI/Polri, hingga perwira-perwira pelajar seperti yang hadir di sini, wajib menjadi figur yang inovatif dan berintegritas dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan penjamin keamanan warga Indonesia,” pintanya.

    Termasuk, sambung Wapres, para aparat negara tersebut juga harus terus meningkatkan integritas, kedisiplinan, dan kewaspadaannya dalam menjaga ideologi dan kedaulatan negara.

    “Perlu diingat, kurangnya integritas, kedisiplinan, dan ketidakwaspadaan akan memberikan celah bagi pihak-pihak yang ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia,” tegas Wapres.

    “Tetaplah waspada akan ancaman terhadap nasionalisme kita dengan terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri melalui penguatan identitas nasional,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, acara pembekalan ini diikuti oleh 906 peserta yang terdiri atas 417 Capaja dari Akademi Militer, 129 Capaja dari Akademi Angkatan Laut, 113 Capaja dari Akademi Angkatan7 Udara, dan 247 Capaja dari Akademi Kepolisian.

    Hadir dalam acara ini, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak; Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI M. Tonny Haryono; Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali; Wakapolri Komjen, Pol Agus Andrianto; Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI Bambang Ismawan; serta segenap jajaran pejabat TNI-Polri.

    Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Plh. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Arif R. Marbun, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.

    Berita Terkait

    Ramadan Berlalu, Wapres Minta Lanjutkan Program Siaran Kebaikan

    Wapres meminta media dan seluruh pihak yang terlibat dalam produksi dan tata kelola penyiaran untuk memastikan unsur-unsur kebaikan dan ajak Selengkapnya

    Aturan Pemerintah Harus Ikuti Perkembangan Teknologi

    Menteri Zulkifli Hasan mengapresiasi program VID 2045 yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selengkapnya

    Bertemu Wakil PM Slovakia, Wapres Upayakan Peningkatan Kerja Sama Bilateral Indonesia – Slovakia

    Wapres berharap investasi Slovakia di Indonesia dapat diperluas ke sektor-sektor penting seperti energi terbarukan dan elektromobilitas, ser Selengkapnya

    Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Wapres Minta Pesantren Bangun Kemandirian Ekonomi Santri

    Program kemandirian yang banyak dikenal melalui pesantren, salah satunya adalah program One Pesantren One Product (OPOP). Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA